Selasa, 21 Oktober 2008

BALI Membangun Citra Pariwisata

Untuk menyambut Tahun Kunjungan Wisata 2008 (Visit Indonesia Year 2008) events di seluruh Tanah Air Indonesia, yang brosurnya telah dipersiapkan, Menbudpar Jero Wacik menyatakan bahwa events ini bertepatan dengan memperingati 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional (8 Mei 2008 ).

Dalam kesempatan menghadiri United Nations Climate ChangeConference (UNCCC) di Nusa Dua - Bali, 3 - 14 Desember 2007, Menbudpar Jero Wacik menggelar konperensi pers dengan mengangkat Bali the Best Destination Island in the World (seperti dimuat dalam majalah Travel & Leisure Amerika Serikat) dan Bali is the Best Exotic Destination menurut majalah Luxury Travel yang terbit di London awal tahun 2008.

Bali memang memiliki predikat tertinggi dalam soal-soal: keindahan alam, keramah-tamahan penduduk, tradisi & budaya, nilai dan harkat (value). Ibarat dalam kompetisi panahan, para peserta adalah orang-orang yang berani tampil untuk menjadi pemenang mencapai target, tepat mengenai sasaran pusat titik target intinya. Untuk itu sang pemanah secara tekun meneliti letak target, jarak antara dia dan target panahannya, sarana panahannya dan prasarana medan pertandingan memanah tersebut. Dan jauh-jauh hari dia berlatih untuk dapat membidik target (sasaran) panahnya. Dan pada waktunya dia dapat membidik targetnya dengan tepat.

Tidak ubahnya target mentarget dalam sektor pariwisata. Menbudpar Jero Wacik telah mentargetkan 7.000.000 wisatawan mancanegara berkunjung tahun 2008 dengan program Visit Indonesia Year 2008 seperti yang pernah dilakukan oleh Pemerintah sebelumnya Visit Indonesia Year 1991(baca: Visit Indonesia year nineteen ninety one, yang dilidah Indonesia diplesetkan menjadi Visit Indonesia nanti-nanti aja). Target 7.000.000 wisman untuk tahun 2008, kiranya patut dikaji ulang.

Terus terang, situasi di Tanah Air masih senantiasa diliputi suasana tak menentu. Keamanan di negeri ini masih mencemaskan, di sana-sini banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan terakhir terendamnya Bandara Internasional Sukarno-Hatta, pintu gerbang utama kita. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pemerintah mentargetkan 6.000.000 wisman untuk tahun 2007, namun sampai akhir tahun belum sampai 4.000.000 wisman.

Pada waktu Menbudpar Jero Wacik meresmikan pemasangan logo Visit Indonesia Year 2008 di pesawat Garuda Indonesia Airways, secara berapi-api dia menyatakan target untuk tahun depan, 2008, dapat dicapai. Dirut Garuda Indonesia Airways, Emirsyah Satar, menyatakan logo memang secara bertahap dipasang. Dalam soal promosi pariwisata ini, dibandingkan Malaysia dengan anggaran US$80,000,000. yang merasa optimis mampu meraih 15.000.000 wisman, tetapi Pemerintah kita hanya menyediakan US$ 10,000,000.

Kesan trauma yang ditimbulkan oleh perusahaan penerbangan Indonesia (termasuk Garuda Indonesia Airways) atas Aviation Safety, Indonesia masih diliputi kabut tak percaya dunia penerbangan di belahan barat bumi kita ini. Tourism publicity kita termasuk yang tidak meyakinkan masyarakat luar, masih terasa label very poor termasuk catchword kita "Indonesia Ultimate in Diversity", "the most varied destination anywhere" dalam pergaulan dunia pariwisata internasional. Susah ditangkap maksudnya. Bandingkan dengan catchwords seperti Malaysia - Truly Asia, negeri India memasang catchword - Incredible India.

Kita merasa ragu-ragu dan mungkin bersalah dan mungkin berdosa karena tidak patriotik dan kurang nasionalistis, terlalu kedaerahan bila memakai Enchanting Bali sebagai catchword. Ingat! Indonesia bukan hanya Bali. Tapi Bali yang sudah mendarah daging dipandang dari kacamata publik pariwisata dunia Bali is number 1 all around the world. Kita khawatir Indonesia dikira Bali tok! Jadi Indonesia Ultimate Diversity sudah betul. Ya menurut kita!

Dalam berbisnis seperti bisnis tourism, jualan kita supaya laku yang menurut sudut pandang clients (pelanggan) dong yang menentukan mau datang ke Indonesia. Pertama karena sudah tahu (kenal) Bali dari dulunya

0 komentar:

© 2008 Por *Templates para Você*