Selasa, 21 Oktober 2008

Merpati Pecah Ban, Roda Wings Air Terlepas

DUA INSIDEN Petugas bandara mengamati pesawat Wings Air yang copot ban di Bandara Juanda, Surabaya, kemarin (foto kiri). Sementara itu, pesawat Merpati Nusantara Airlines pecah ban di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin.

MAROS (SINDO) – Dua insiden buruk kembali mewarnai dunia penerbangan nasional kemarin. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menilai dua insiden yang dialami pesawat milik Merpati Nusantara Airlines dan Wings Air merupakan kejadian serius.

”Harus diselidiki penyebab utama pecah ban Merpati dan ban copot oleh Wings Air oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),”kata Jusman di Jakarta kemarin. Insiden pertama terjadi di bandara Sultan Hasanuddin Makassar, ketika pesawat Boeing 737-400 Merpati Nusantara Airlines nomor penerbangan MZA-762 rute Makassar- Timika-Jayapura gagal take-off karena mengalami pecah ban.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,namun akibatnya beberapa penerbangan lain mengalami penundaan. Insiden itu berawal saat pesawat itu akan tinggal landas sekitar pukul 10.00 Wita. Dengan kecepatan tinggi sekitar 240 kilometer per jam atau 130 knot,tiba-tiba ban belakang sebelah kiri pecah. Pilot Anthony Ajawalia dan kopilot Haryogi yang mendengar suara letupan dari belakang pesawat berkeputusan mengerem pesawat untuk membatalkan penerbangan.

Akibat pengereman mendadak itu, sempat terjadi getaran keras, bahkan membuat pesawat berputar pada landasan pacu 13. Saksi mata yang berada di sekitar lokasi, Amrah,mengatakan bahwa sebelum berhenti pesawat sempat berputar-putar.”Tadi memang saya lihat pesawatnya jalan, tapi kemudian berhenti dan hanya berputar-putar,setelah itu baru berhenti seketika,”tuturnya kepada wartawan sesaat setelah kejadian.

Setelah diperiksa,ternyata dua ban belakang sebelah kiri pecah. District Manager Merpati Nusantara Makassar Donny Ruchadi Rurut meyakinkan bahwa pesawat ini dalam keadaan baik pada saat hendak melakukan take-off. Namun, karena pecah ban belakang, pemberangkatan terpaksa dibatalkan. Pesawat Merpati keluaran tahun 1985 ini mengangkut 165 orang penumpang dan enam awak kabin.

Para penumpang terdiri atas sembilan anak-anak,enam orang bayi,dan 150 orang dewasa. Donny mengakui langkah yang diambil pilot dan kopilotnya membatalkan pemberangkatan sudah tepat.”Kalau mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan akan membahayakan jiwa penumpang,”ujarnya. Hingga pukul 12.40 Wita kru bandara masih mengevakuasi para penumpang.

Donny mengaku, pada Minggu (19/10) malam pesawat telah diperiksa oleh teknisi saat masih ada di Bandara Soekarno- Hatta,Cengkareng,Jakarta. Pesawat Merpati tiba dari Jakarta sekitar pukul 5.30 Wita, Senin pagi kemarin.Tidak ada kerusakan pesawat yang signifikan. Demikian halnya pada saat take-off. Di tempat terpisah, Humas Angkasa Pura Didik Suriyanto menjelaskan, akibat gagal take-offpesawat Merpati, Bandara Sultan Hasanuddin sempat ditutup satu jam.

Pesawat-pesawat dengan tujuan bandara itu terpaksa dialihkan ke bandara terdekat. Setidaknya Garuda Indonesia dari Jakarta,Garuda Indonesia dari Biak,Lion Air dari Surabaya, dan Batavia Air dari Jakarta, dialihkan.Adapun pesawat yang mengalami penundaan terbang adalah Sriwijaya Air tujuan Jakarta. ”Tapi,mulai pukul 11.15 Wita kami memutuskan untuk membuka runway, meski pesawat itu belum bisa dievakuasi. Jika terlalu lama ditutup, dampaknya akan lebih luas,” ujar Didik Suryanto.

Didik menambahkan,aktivitas take-off dan landing saat ini hanya bisa menggunakan 1.900 meter dari 2.500 meter panjang runway yang tersedia.” Panjang 1.900 meter cukup untuk take-offdan landing karena pesawat kita umumnya berkapasitas sedang,” ungkapnya. Di Bandara Sultan Hasanuddin ini selama kurun waktu tahun 2008 sudah dua kali terjadi insiden pecah ban.Pada 8 Agustus 2008,pesawat Garuda tujuan Jakarta dengan nomor penerbangan GA 6152 juga mengalami pecah ban saat mendarat.

Ban belakang sebelah kiri luar pesawat pecah saat menyentuh landasan. Pada 12 Agustus, Batavia Air dengan nomor penerbangan BTV 662 mengalami pecah ban saat landingdi bandara ini pada pukul 07.45 Wita.

Roda Wings Air Copot

Insiden serius lainnya terjadi saat pesawat Wings Air nomor penerbangan IW 8978 rute Jakarta–Surabaya mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, kemarin.Ketika menyentuh landasan pacu setelah melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng,Jakarta,roda utama bagian dalam pesawat copot. Roda itu melesat kencang hingga beberapa ratus meter di sisi landasan.

Karena berada di landasan, pesawat relatif lebih mudah dikendalikan, meski sempat goyah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebanyak 162 penumpang dewasa, 3 anak-anak, dan 2 bayi dalam kondisi baik.Setelah pesawat berhenti, mereka dievakuasi ke terminal kedatangan. Administrasi Duty Manager (ADM) Bandara Juanda Marjono mengatakan,Wings Air kini berada di apron Bandara Juanda untuk diperbaiki. ”Teknisi sedang melakukan perbaikan terhadap bagian itu (roda yang terlepas),” ujarnya kemarin.

Marjono menambahkan, keseluruhan penumpang dalam kondisi baik secara fisik dan psikologis. ”Karena memang tujuan akhirnya Surabaya, setelah kejadian itu penumpang meninggalkan bandara,” imbuhnya. Humas Wings Air Edward Sirait mengungkapkan, saat ini sedang diteliti penyebab lepasnya ban pada pesawat tipe MD 82 tersebut.

Pencarian Fakta

Menteri Jusman menegaskan, mekanisme perawatan pesawat dan kondisi serta jenis ban yang digunakan oleh kedua maskapai tersebut perlu diteliti. Langkah lainnya, perlu mencari fakta dua insiden tersebut.

Hal ini sangat penting untuk menjamin dan melakukan perbaikan bagi kedua maskapai. Juru Bicara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) JA Barata mengatakan, timnya segera menyelidiki kasus insiden Wings Air dan Merpati. ”Tim kita telah berangkat ke lokasi tujuan untuk mencari data-data yang diperlukan,”katanya.

Tim yang berangkat ke Bandara Juanda adalah Prof Marjono dan Nur Cahyo, sedangkan tim yang menyelidiki insiden Merpati di Makassar adalah Prita dan Moh Sulaeman.”Walaupun hanya ada masalah di ban,tetapi hal itu dapat menjadi kejadian serius. Jadi KNKT mengirim tim,”ujar Barata
(sindo.com)

1 komentar:

Gildo Kaldorana mengatakan...

Ada2 saja.
Disini, di spanyol tidak lama ada pesawat yang jatuh dan 140 orang tewas.
Saya sedikit takut karena mungkin awal november mau ke Jakarta dan kalau dengar berita2 yang begini..........
Salm dari Barcelona(Spain)

© 2008 Por *Templates para Você*